'

Kategori

Follow Us!

Kebijakan Tentang BBM Yang Sejak Lama Sudah Kacau Balau

Hampir semua elit bangsa kita telah tersesat pikirannya selama berpuluh-puluh tahun tentang segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kebijakan dalam menentukan harga BBM.

Mereka mengatakan bahwa kalau harga minyak mentah di pasar internasional lebih tinggi dari harga minyak mentah yang terkandung dalam bensin premium, pemerintah Indonesia memberi subsidi kepada rakyatnya. “Subsidi” yang mereka artikan sama dengan uang tunai yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. Karena jumlahnya besar, uang tunai ini tidak dimiliki oleh pemerintah, sehingga APBN jebol.

Kreativitas Fiskal dan Pembodohan Terhadap Masyarakat (Bagian 1)

Oleh: Anthony Budiawan
Direktur Eksekutif – Indonesia Institute for Financial and Economic Advancement (IIFEA)
Rektor – Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII)

Download Artikel

Seorang Sultan dari Negeri RI memiliki tanah yang sangat subur tetapi awalnya tidak sadar atas karunia tersebut. Sultan didatangi oleh orang asing yang ingin mengelola tanah nan subur tersebut dengan cara bagi hasil dengan pembagian 30% untuk asing dan 70% untuk Sultan.

Kreativitas Fiskal dan Pembodohan Terhadap Masyarakat (Bagian 2)

Oleh: Anthony Budiawan
Direktur Eksekutif – Indonesia Institute for Financial and Economic Advancement (IIFEA)
Rektor – Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII)

Download Artikel

Selang akhir tahun, harga Produk MB di pasar internasional naik lagi dengan pesat dan pada puncaknya mencapai Rp 3.000 per unit. Pembantu Sultan yang menangani masalah keuangan diminta nasehatnya mengenai dampak kenaikan harga Produk MB di pasar internasional terhadap keuangan Sultan.

Kreativitas Fiskal dan Pembodohan Terhadap Masyarakat (Bagian 3)

Oleh: Anthony Budiawan
Direktur Eksekutif – Indonesia Institute for Financial and Economic Advancement (IIFEA)
Rektor – Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII)

Download Artikel

Ringkasan bagian sebelumnya, Sultan Negeri RI bekerja sama dengan Mitra Asing mengelola tanah nan subur ini, dan menghasilkan 100 unit Produk MB per tahun dengan pembagian 30%, atau 30 unit, untuk Mitra Asing dan 70%, atau 70 unit, untuk Sultan. Pada awalnya, 70 unit Produk MB ini jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kontroversi Kenaikan Harga BBM

PENGANTAR

Dalam paparan ini saya memberlakukan penyederhaan atau simplifikasi dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang sangat jelas tentang esensinya saja.

Maka saya mengasumsikan bahwa semua minyak mentah Indonesia dijadikan satu jenis BBM saja, yaitu bensin Premium. Metode ini sering digunakan untuk memperoleh gambaran tentang esensi atau inti permasalahannya. Metode ini dikenal dengan istilah method of decreasing abstraction, terutama kalau dilanjutkan dengan penyempurnaan dengan cara memasukkan semua detil dari data dan kenyataan, yang dikenal dengan istilah putting the flesh on the bones.

Percakapan Antara Djadjang Dan Mamad Tentang Nilai Tukar Rupiah Dan IIHSG

IHSG dan nilai tukar rupiah berguguran pada waktu yang sama. Mamad sebagai seorang sarjana ekonomi dari universitas terkenal di Indonesia berdiskusi dengan sahabatnya yang tidak sekolahan, tetapi berpengalaman di lapangan. Oleh komunitas mereka, Mamad dijuluki “profesor kodok” dan Djadjang dijukuki “anak jalanan”.

KEMERDEKAAN EKONOMI ?

Faktor sangat penting yang membakar semangat para pejuang kemerdekaan kita yalah bahwa kemerdekaan politik merupakan jembatan emas menuju pada kemakmuran yang berkeadilan dan kesejahteraan rakyat.

Dua hari lagi bangsa Indonesia telah 66 tahun merdeka secara politik. Tetapi apakah para penguasa yang berbangsa Indonesia mesti membela kepentingan bangsanya sendiri, terutama yang miskin karena penjajahan ?

Nasionalisme Ekonomi versus Rendemen Modal

Pengantar

Kepala BKPM Gita Wirjawan menulis artikel di Kompas tanggal 7 Oktober 2010, halaman 7 dengan judul : Nasionalisme Ekonomi. Tulisannya mengandung muatan ideologi yang akan menentukan arah dan dampak peran modal, terutama modal asing di Indonesia.

Karena itu, untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan seimbang, kami mengemukakan beberapa pikiran dari beberapa ahli asing terkemuka yang mengenal Indonesia dengan baik.

Kami mengutip beberapa paragraf yang relevan dengan tulisan Gita Wirjawan, yaitu dari:

John Pilger yang berjudul : The New Rulers of the World
John Perkins : Confessions of an Economic Hitman
Bradley Simpson : Economists with Guns

Kami juga memuat tulisan Kwik Kian Gie sebagai tanggapannya untuk artikel Gita Wirjawan yang dimuat di Kompas tanggal 11 Oktober 2010.

Semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diupayakan dengan secermat dan seakurat mungkin.

Silakan menikmatinya sebegai berikut.

Pembangunan Gedung DPR Baru Perlu !!

Pembangunan gedung DPR yang baru perlu kita wujudkan dengan pikiran yang jernih dan terbebas dari korupsi dalam segala bentuknya. Jadi kalau pembangunan itu terbebas dari korupsi dan pikiran yang korup (corrupted mind), pembangunannya patut dilanjutkan.

Karena itu pembangunan gedung baru DPR harus diambil alih oleh sebuah tim independen, yang terdiri atas para ahli dalam segala bidang yang relevan untuk mewujudkan gedung DPR yang fungsional, tetapi juga mencerminkan kebesaran dan kepribadian bangsa Indonesia.

Gedung DPR, seperti halnya dengan istana kepresidenan, musium, gedung teater, perpustakaan nasional dan gedung-gedung sejenisnya tidak hanya mempunyai fungsi sebagai tempat bekerja yang praktis dan efisien, tetapi juga mempunyai fungsi sebagai simbol kebesaran bangsa.

Sri Mulyani Indrawati (SMI), Berkeley Mafia, Organisasi Tanpa Bentuk (OTB), IMF Dan World Bank (WB)

Mundurnya Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai Menteri Keuangan RI menimbulkan kehebohan dan banyak pertanyaan tentang penyebab yang sebenarnya. Ada yang mengatakan bahwa perpindahannya pada pekerjaan yang baru di World Bank (WB) adalah hal yang membanggakan. Tetapi ada yang berpendapat, bahkan berkeyakinan tidak wajar, terutama kalau dikaitkan dengan skandal Bank Century (Century).

Saya termasuk yang berpendapat, bahkan yakin sangat tidak wajar. Alasan-alasan saya sebagai berikut.